Taman Nasional Ujung Kulon
02 Sep 2020, 05:52:07 WIBUjung Kulon adalah taman nasional secara resmi menjadi taman nasional tertua yang berada di Indonesia dan sebagai warisan dunia yang di lindungi oleh UNESCO pada saat di tahun 1991, sebab wilayahnya meliputi hutan lindung yang begitu luas. Dan pada saat ini berada kurang lebih sekitar 50 sampai dengan 60 ekor badak yang hidup di habitat ini.
Ujung Kulon merupakan sebuah taman nasional yang berada di bagian paling barat Pulau Jawa, Indonesia. Area Taman Nasional Ujung Kulon pada awalnya meliputi wilayah Krakatau serta pulau - pulau kecil yang berada disekitarnya seperti Pulau Panaitan, Pulau Peucang dan Pulau Handeuleum. Kawasan dari Taman Nasional Ujung Kulon memiliki luas 122.956 Ha (443 km² yang diantaranya adalah lautan) dimulai dari Samudra Hindia hingga Semenanjung Ujung Kulon.
Ujung Kulon adalah taman nasional secara resmi menjadi taman nasional tertua yang berada di Indonesia dan sebagai warisan dunia yang di lindungi oleh UNESCO pada saat di tahun 1991, sebab wilayahnya meliputi hutan lindung yang begitu luas. Dan pada saat ini berada kurang lebih sekitar 50 sampai dengan 60 ekor badak yang hidup di habitat ini.
Awalnya Ujug Kulon merupakan sebuah daerah pertanian pada saat itu, sampai pada akhirnya musnah dan habis seluruh penduduknya yang disebabkan meletusnya Gunung Krakatau pada 27 Agustus 1883 dan pada akhirnya Ujung Kulon berubah menjadi hutan kembali.
Untuk mendapatkan tiket masuk ke Taman Nasional Ujung Kulon, Anda bisa mendapatkannya melalui Kantor Balai Taman Nasional di Pos Taman Jaya atau di Labuan.
Sejarah Serta Status Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon
Kawasan dari Ujung Kulon pada saat pertama kali disinggahi oleh ahli botani asal Jerman yaitu F. Junghuhn pada tahun 1846 dengan tujuan untuk mengumpulkan tanaman tropis. Disaat itu kekayaan flora serta fauna yang berada di Ujung Kulon sudah mulai terkenal oleh para peneliti. Bahkan perjalanan menuju Ujung Kulon pernah sempat masuk di dalam sebuah jurnal ilmiah pada beberapa tahun kemudian. Tak banyak dari catatan hal yang mengenai tentang Ujung Kulon hingga meletusnya Gunung Krakatau pada tahun 1883. Tetapi kemudian kehebatan dari letusan Gunung Krakatau yang memberikan efel gelombang tsunami setinggi kurang lebih sekitar 15 meter, telah menghancurkan tidak sekedar rumah pendudu yang berada di Ujung Kulon saja, akan tetapi juga merusak satwa serta vegetasi yang ada di Ujung Kulon. Walaupun letusan Gunung Krakatau sudah memporak porandakan kawasan Ujung Kulon, akan tetapi pada beberapa tahun kemudian diketahui bahwasannya satwa liar serta ekosisten vegetasi yang berada di Ujung Kulon tumbuh sangat baik dan cepat. Perkembangan selanjutnya, beberapa dari area berhutan ditetapkan sebagai wilayah yang dilindungi dengan cara berurutan.