Stasiun Tanah Abang Jakarta

Stasiun Tanah Abang diresmikan pada tanggal 1 Oktober 1899 oleh sebuah perusahaan kereta api di zaman Hindia Belanda yang memiliki nama Staatsspoorwegen Westerlijnen (SS-WL), dan pada saat itu bersamaan dimulainya pengoperasian jalur kereta api baru rute Jakarta - Angke - Rangkasbitung.

Stasiun Tanah Abang atau yang sering disebut juga Stasiun Jakarta Tanah Abang, adalah stasiun kereta api yang memiliki kelas besar bertipe A yang berlokasi di Kelurahan Kampung Bali, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Stasiun Tanah Abang tepatnya berlokasi di bagian timur Kanal Banjir Barat dan berada di selatan Jembatan Layang Kalibaru. Stasiun Tanah Abang memiliki ketinggian 9 MDPL dan hanya melayani KRL Commuter Line saja. Stasiun ini juga adalah stasiun bagian ujung untuk Commuter Line Rangkasbitung untuk menuju daerah barat daya JABODETABEK seperti bagian besar yaitu daerah Jakarta Selatan, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Tangerang serta bagaian utara Kabupaten Bogor dan Kabupaten Lebak, Banten.

Karena stasiun ini berada di lokasi bagian timur Kanal Banjir Barat, Stasiun Tanah Abang ini adalah salah satu dari stasiun kereta api yang berada di daerah Jakarta yang langganan banjir ketikan musim hujan datang.

SEJARAH STASIUN TANAH ABANG

(Sumber Foto : Wikipedia)

Stasiun Tanah Abang diresmikan pada tanggal 1 Oktober 1899 oleh sebuah perusahaan kereta api di zaman Hindia Belanda yang memiliki nama Staatsspoorwegen Westerlijnen (SS-WL), dan pada saat itu bersamaan dimulainya pengoperasian jalur kereta api baru rute Jakarta - Angke - Rangkasbitung.

Bangunan dari Stasiun Tanah Abang ini sudah dibongkar serta di gantikan dengan bentuk bangunan yang memiliki dua lantai seperti saat ini dan sudah dilengkapi dengan eskalator dan jembatan penyeberangan penumpang. Bangunan Stasiun Tanah Abang yang baru ini diresmikan pada 3 Juni 1997 oleh Menteri Perhubungan pada masa itu, yaitu Bapak Haryanto Dhanutirto. Bangunan Stasiun Tanah Abang yang baru dibuat ini untuk melayani penumpang kereta JABODETABEK yang pada masa itu telah beroperasi pada rute Tanah Abang - Serpong.

BANGUNAN DAN TATA LETAK STASIUN TANAH ABANG

(Sumber Foto : Heritage KAI ID)

Stasiun Jakarta Tanah Abang awalnya hanya memiliki lima jalur perlintasan kereta api. Jalur dua adalah sepur lurus jalur ganda dari arah Duri - Kampung Bandan. Jalur tiga adalah jalur sepur lurus ganda dari arah Sudirman - Manggarai. Dan pada jalur lima adalah sepur jalur lurus tunggal menuju Rangkasbitung - Merak. Sesudah diadakan pembangunan jalur ganda pada rute Tanah Abang - Serpong di tanggal 4 Juli 2007, tata letak dari Stasiun Tanah Abang ini dirombak, hingga jumlah dari jalur kereta api Stasiun Tanah Abang menjadi enam dengan jalur lima adalah sepur lurus jalur ganda dari arah Rangkasbitung - Merak dan pada jalur enam merupakan sepur lurus jalur ganda ke arah Rangkasbitung - Merak. Stasiun Tanah Abang ini juga memiliki depo lokomotif yang berada di sebelah timur laut stasiun serta terhubung dengan jalur satu.

Seiring berjalannya waktu, Stasiun Tanah Abang juga terus berkembang dengan dibangunnya pintu masuk dan keluar yang baru dan berlokasi dekat dengan Depo Lokomotif Tanah Abang. Bangunan baru dari pintu masuk dan keluar ini juga telah di fasilitasi dengan berbagai macam fasilitas baru, seperti toko - toko dan sebagainya. Pintu masuk dan keluar Stasiun Tanah Abangjuga telah terintegerasi dengan JPO yang mengarah ke Jalan Jatibaru Bengkel, dan skybridge dan menghubungkan antara Stasiun Tanah Abang dan Pasar Tanah Abang.

SEBAGAI LOKASI MEETING POINT WISATA BADUY

Stasiun Tanah Abang juga dijadikan sebagai lokasi meeting point untuk Open Trip Baduy ataupun Paket Wisata Baduy kami. Alasan lokasi Stasiun Tanah Abang ini dijadikan lokasi meeting point ke wisata Baduy adalah, adanya rute Stasiun Tanah Abang – Rangkasbitung. Maka dari itu, Stasiun Tanah Abang adalah lokasi meeting point paling terbaik yang kami pilih.